Berikut ulasan mengenai HTC One
Desain
Ambisi HTC yang selalu ingin menghadirkan produk smartphone dengan desain elegan kini semakin menjadi-jadi. Hal ini dibuktikan dengan kehadiran HTC One, smartphone paling anyar dari HTC yang begitu "dianak-emaskan". Kebanyakan smartphone saat ini menggunakan desain unibody untuk mendapatkan bentuk yang indah. HTC benar-benar memanfaatkan desain unibody ini untuk menciptakan produk yang indah dilihat, baik dari luar maupun dalam.
Bentuk dasar dari HTC One sebenarnya mirip dengan pendahulunya, HTC Butterfly. Sisi depannya (layar) tegak lurus, sementara bagian belakangnya sedikit melengkung. Desain seperti ini dibuat demi kenyamanan penggunanya yang otomatis akan membuat smartphone terasa mengikuti bentuk telapak tangan manusia ketika dalam keadaan menggenggam benda. Perbedaan utama HTC Butterfly dan HTC One ada pada material yang digunakan. HTC menggunakan bahan alumunium pada HTC One, sedangkan HTC Butterfly hanya menggunakan material plastik. Bagi mata yang memandang, HTC One jadi terlihat sangat cantik, elegan, stylish, dan tentu saja, mahal.
Setelah mencoba beberapa hari, ada nilai plus-minus yang didapat dari smartphone HTC One ini menyangkut desain dan material yang digunakan. Faktor kenyamanan penggunaan dan keindahan bentuk adalah nilai positif yang akan didapat para penggunanya. Kekurangannya, bahan alumunium membuat smartphone ini jadi terasa licin di tangan, terutama jika Anda berada di dalam ruangan yang dingin. Selain itu, untuk penggunaan berat seperti bermain game, panas yang dihasilkan pada bagian belakang smartphone menjadi lebih terasa dibandingkan dengan HTC Butterfly yang menggunakan material plastik.
HTC One memiliki layar berdimensi 4,7 inci full HD 1080p dengan dimensi keseluruhan 13,7 x 6,8 x 9,3 cm dan bobot 140 gram. Total terdapat tiga tombol fisik, yaitu volume jack (up and down) di sisi kanan dan tombol power di sisi kiri atas. Sedangkan untuk soft button yang biasanya ada tiga, kini hanya ada dua, yaitu tombol back dan home. Tombol recent apps dihilangkan dan dapat diakses dengan cara menekan tombol home sebanyak dua kali. Di bagian atas dan bawah layar terdapat rentetan lubang kecil yang ternyata adalah speaker yang juga menjadi faktor unggulan dari HTC One.
Performa
HTC One bisa dibilang selevel dengan beberapa smartphone Android kelas atas lain yang diluncurkan dalam waktu dua bulan belakangan, seperti HTC Butterfly, Sony Xperia Z, LG Optimus G, atau bahkan Samsung Galaxy S4. Berikut adalah hardware utama yang digunakan HTC One:
Prosesor: Quad-core 1.7 GHz Krait 300
Chipset: Qualcomm APQ8064T Snapdragon 600
RAM: 2 GB
GPU: Adreno 320
Storage: 32 GB
Untuk menguji seberapa tangguh smartphone ini dibanding para kompetitornya, CHIP melakukan benchmark menggunakan aplikasi 3DMark, AnTuTu, dan Quadrant. Hasilnya dapat dilihat pada screenshot di bawah ini.
Seperti yang disebutkan di atas, selain mengandalkan desain menawan, HTC One juga menggembar-gemborkan kualitas suara yang dimilikinya yang dijuluki BoomSound. Ada dua lubang speaker yang ditugaskan agar dapat menghasilkan suara stereo, terutama ketika smartphone digunakan pada kondisi landscape. Dengan posisi landscape, speaker akan berada di sisi kiri dan kanan layar, pas untuk menghantarkan suara menuju telinga pengguna yang ada di hadapannya. Jika diletakkan dalam kondisi berbaring, suaranya tak akan terhalang karena letak kedua sepaker yang ada di bagian depan.
Setelah mencobanya, hasil suara yang optimal ketika bermain game dan menonton video bisa didapatkan dengan jarak antara 15 hingga 30 cm dengan posisi layar sejajar mata. Pada volume maksimal, suara yang dihasilkan tidak pecah, asalkan file musik atau video yang diputar berkualitas tinggi. CHIP mencoba memutar video klip Mr. Saxobeat dari Alexandra Stan dengan kualitas 720p. Dengan jenis musik elektronik, suaranya terasa dengan sangat baik seperti memantul dan saling bersahutan antara kedua speaker karena separasinya yang sangat terasa. Uniknya lagi, fitur Beats audio kini dapat diaktifkan ketika menggunakanloudspeaker, jadi tidak hanya aktif ketika menggunakan headset saja.
Sisi layar tak kalah ciamik dari sisi audio-nya, karena HTC One menjadi salah satu smartphone dengan kerapatan pixel tertinggi saat ini, mencapai 469 ppi. Kerapatan layar tersebut didapat karena dengan layar 4,7 inci, HTC One mampu menghadirkan resolusi 1.920 x 1.080 pixel. Untuk membuktikan kualitas layarnya, Anda dapat mencobanya dengan melihat gambar dari objek kecil yang diabadikan dengan lensa makro, seperti mata serangga contohnya. Hasilnya, foto dapat dilihat dengan jelas dan detail.
Berbeda dari smartphone Android HTC sebelumnya, kini HTC One sudah menggunakan UI HTC Sense 5.0. Perbedaan utamanya ada pada fitur BlinkFeed yang ada pada homescreen. Fitur ini menjadi sumber informasi pada homescreen karena dapat memuat berbagai informasi dari bermacam-macam kategori, mulai dari berita biasa hingga yang speisifik seperti berita olah raga. Bisa dibilang, fungsinya sama seperti newsfeed dengan sumber berita yang dapat disesuaikan sesuai dengan negara pengguna, termasuk Indonesia. Beragam berita tersebut memakan penuh layar utama pada HTC One, sehingga jika Anda ingin menggunakan widget, bisa menggunakan halaman homescreen lainnya dengan menggeser layar homescreen utama.
Kamera
Ketika kebanyakan smartphone canggih Android saling "kejar-kejaran" dalam hal resolusi, HTC One justru memunculkan standar resolusi baru dengan sebutan ultrapixel. Namun tetap saja, Anda bisa menyebut resolusi kameranya dengan sebutan megapixel. Uniknya, HTC One menggunakan kamera 4 MP, lebih rendah dari para pesaingnya. Kamera tersebut dapat menghasilkan gambar dengan resolusi aktual sebesar 2.688 x 1.520 pixel.
Fitur unggulan dari kamera HTC One adalah HTC Zoe. Anda bisa memotret gambar (dengan konfigurasi tertentu) sambil merekamnya selama tiga detik dengan sekali menekan tombol shutter. Memotret dengan fitur HTC Zoe ini dapat menghasilkan 20 frame foto yang tentunya sangat membantu dalam mengabadikan momen penting dalam kehidupan Anda. Setelah mengambil beberapa gambar dengan mode Zoe dalam satu hari yang sama, maka HTC One akan secara otomatis mengombinasikan gambar tersebut menjadi sebuah cuplikan video (highlight). Anda bisa memilih konten mana yang akan ditampilkan dalam cuplikan video tersebut, serta memilih efek video yang akan membuat hasil akhir video menjadi lebih menarik.
Untuk melihat kualitas kamera HTC One dalam mode standar, CHIP memotret beberapa contoh gambar dengan konfigurasi auto. Berikut hasil yang didapat:
a. Dalam ruangan dengan cahaya minim ( masih terlihat banyak noise )
b. Dalam ruangan cahaya minim dengan menggunakan flash ( pencahayaan merata dan noise berkurang )
Kesimpulan :
Keindahan bentuk dan kencangnya performa menjadi faktor utama yang dapat melesatkan penjualan smartphone unggulan dari HTC ini. Sisi multimedia pun diperhatikan dengan memaksimalkan output suara melalui dua buah speaker. Tampilan layarnya juga menjadi salah satu yang terbaik dengan kerapatan pixel jauh di atas rata-rata. Belum lagi, kameranya berkualitas dengan beraga fitur tertanam di dalamnya. Semuanya dikombinasikan menjadi satu ke dalam sebuah smartphone bernama HTC One.
Sumber : Chip