45 HELAI UBAN DAN KERUTAN
Oleh Diah Ningrum
Empatpuluhlima bukan sederet angka
Sebuah perjalanan masa
Menuju gerbang senja
Buktinya kian nyata,
Kerutan didahi dan pelupuk mata
Mengingatkan begitu banyak derita
Helaian uban menyadarkan
Bahwa kau kian menua
Langkahmu yang dulu gempita
Kini terpincang karena peristiwa
Tubuh yang tak mengenal lelah
Berteman dengan jarum insulin
Meski tubuh itu kian ringkih
Kau tetap tertawa
Melihat aku tumbuh dewasa
Bersabarlah ayah,
Akan aku biarkan kau bersandar
Seperti aku bersandar padamu
Ayah ,
Aku rindu tertawa bersama di atas gerobak tua
Saat kembali menuju sebuah tempat yang disebut rumah
Yang kau cipta dari keringat dan air mata.
Categories:
Hiburan