• Politeknik NSC

    Anda Menginginkan Kerja Sambil Kuliah atau Dicarikan Kerja Untuk Membayar Kuliah. Klik Link Berikut
    Pendaftaran Online Politeknik NSC

  • Fasilitas

    Mahasiswa dapat memilih Kelas Siang atau Kelas Malam berdasarkan shift kerja Mahasiswa

  • Tentang Kami

    Politeknik NSC adalah tempat anak - anak yang kerja atau anak - anak yang baru lulus SMU/SMK/MTs yang melanjutkan kuliah di Diploma 3.


  • Berdasarkan keaktifannya mahasiswa dapat dibagi menjadi beberapa kelompok :
    1. Kelompok Mahasiswa Kupu-kupu (kuliah pulang-kuliah pulang). Tipikal dari individu atau kelompok mahasiswa ini dominan melewai hari-harinya di kampus full hanya dengan belajar “Teks Book”, mengerjakan semua yang diperintahkan setiap dosen (baca: dosen) dengan harapan kuliah dapat selesai tepat waktu dan meraih prestasi akademik yang memuaskan sehingga dapat menjadi dongkrak untuk peningkatan karier. Ciri khas utama kelompok ini adalah Indeks Prestasi Komulitatif (IPK)  minded, cendrung eksklusif dan skeptis-apatis terhadap apa pun bentuk aktivitas organisasi mahasiswa, senantiasa berpikir “neraca rugi-laba”, saat diajak bergabung ke organisasi bahkan cendrung subjektif dalam peniliaiannya tentang aktivitas kampus.
    2. Kelompok Mahasiswa Cheerleader. Kelompok atau tipikal individu semacam ini mempunyai beberapa ciri, di antaranya senang meramaikan atau ikut menyemarakkan beberapa kegiatan yang ada di kampus maupun organisasi mahasiswa. Namun, masih “alergi” jika suatu ketika dipercaya untuk mengemban amanah kepemimpinan ataupun kepengurusan dalam sebuah event dan kegiatan sosial keorganisasian. Bagi mahasiswa model ini, berkelompok dan berorganisasi haruslah ada muatan “pesta”, bersenang-senang, sekadar pergaulan dan cendrung tidak mempunyai pendirian yang pasti terhadap pendapat-pendapat yang beredar mengelilingi lingkungan sekitarnya. Siapa yang dekat atau akrab dengannya, mereka-lah kawan “organisasinya.”
    3. Kelompok Mahasiswa Aktif dengan Organisasinya. Kelompok atau individu dari mahasiswa semacam ini tidak begitu dominan keberadaannya. Secara kuantitatif relatif sedikit, sedangkan dari segi kualitas masih harus dikaji ulang. Eksistensi kelompok atau individu bertipikal semacam ini sepintas aktif dengan segenap organisasi kemahasiwaan yang ada baik yang intra maupun eksra kampus. Bahkan, dari yang sedikit jumlahnya di sini, sebagian di antaranya cendurng “kebablasan”, sehingga ada juga secara tidak sadar melepas statusnya sebagai mahasiswa lantaran “kris moneter” dalam dirinya D-O  (baca Drop Out). Ada juga sebagian diri mereka yang “kehabisan napas” kerena ketidakmampuan me-manage waktu yang dimilikinya, sehingga vacum bahkan berubah menjadi apatis terhadap organisasi mahasiswa.
    Merubah Paradigma Berpikir

    Mahasiswa yang aktif berorganisasi secara konsisten semata-mata memiliki pemahaman bahwa organisasi kemahasiswaan merupakan sebuah sarana yang efektif  dalam meng-kader dirinya sendiri untuk ke depan. Sebagian di antaranya masih mempunyai keyakinan pandangan bahwa kampus merupakan tempat menimba ilmu yang tidak terbatas hanya kepada pelajaran semata.
    Dengan bergabung aktif dalam organisasi kemahasiswaan yang bersifat intra ataupun eksra kampus berefek kepada perubahan yang signifikan terhadap wawasan, cara berpikir, pengetahuan dan ilmu-ilmu sosialisasi, kepemimpinan serta menajemen kepemimpinan yang notabene tidak diajarkan dalam kurikulum normatif Perguruan Tinggi. Namun, dalam ber-organisasilah dapat diraih dengan memanfaatkan statusnya sebagai mahasiswa.
    Pemahaman arti penting sebuah organisasi dan aktivitas organisasi mahasiswa adalah salah satu persoalan yang pertama-tama harus diluruskan. Adanya anggapan bahwa ber-organisasi berarti berdemonstrasi, atau ber-organisasi khusunya di kampus tidak lebih dari sekadar membuang sebagian waktu, energi, ajang mencari kawan atau mencari jodoh merupakan bukti adanya kesalapahaman tentang presepsi sebagian mahasiswa tentang organisasinya sendiri.
    Berdasarkan hal tersebut maka organsiasi mahasiswa dituntut untuk terus meningkatan kualiatas dirinya. Dan peningkatan pelayanan terhadap masyarakat mahasiswa. Sebagai miniatur pemerintahan negara dalam penyelenggaraan negara yang semestinya dilakukan oleh aparatur negara. Maka, organisasi mahasiwa harus meng-adopsi prinsip-prinsip pemerintahan layaknya dalam sebuah negara dan dikolaborasikan dengan prinsip sebagai organisasi pengkaderan dan perjuangan

    Kesimpulan

    Sebagai Mahasiswa tidak hanya bertujuan untuk mencapai IPK yang sempurna tetapi juga harus dapat menerapkan ilmu yang didapatkan untuk kesejahteraan masyarakat dimana itu dapat diwujudkan dengan ikut aktif di dalam organisasi kemahasiswaan. Tetapi juga patut diwaspadai,jangan sampai sebagai Mahasiswa terlalu aktif di organisasi kemahasiswaan sehingga nilai IPK sangat rendah atau bahkan sampai terkena D-O (Drop Out).

    Beberapa manfaat mengikuti organisasi kemahasiswaan waktu kuliah adalah :
    1. Melatih jiwa kepemimpinan
    2. Melatih kematangan Mahasiswa dalam hidup bermasyarakat
    3. Menjadikan Mahasiswa pribadi yang kreatif dan bijak dalam menghadapi suatu permasalahan
    4. Memperbanyak relasi
    5. Public Speaking

    Sumber :Zaldym Independent

    Categories:

    Leave a Reply